Belajar Jarak Jauh (BJJ) membuat guru dan murid tidak bisa belajar seperti biasa yakni bertemu, berinteraksi, tatap muka. Namun yang terjadi selama ini di SMP Don Bosco tidaklah demikian. Mengawali Tahun Ajaran Baru yang dimulai pada tanggal 13 Juli 2020, hari Senin, semua siswa diharapkan hadir. Siswa Kelas 9, Kelas 8 dan siswa baru Kelas 7. Lalu, Wali Kelas mendata mereka yang mempunyai smart phone, yang bisa online dari rumah, yang punya jaringan wify, dan yang punya kuota pulsa data serta yang tidak punya akses dalam jaringan sama sekali. Sebenarnya, tatap muka ini terutama bagi mereka yang tidak bisa belajar daring karena tidak punya fasilitas untuk BJJ, tetapi yang terjadi semuaanak rindu datang ke sekolah.
Materi pelajaran bagi siswa online dan offline sama. Untuk memudahkan kerja, guru menggandakan materi yang disiapkan di Google Classroom bagi mereka yang belajar luring (luar jaringan). Siswa memperoleh materi dari guru mata pelajaran ataupun wali kelas. Bahan pelajaran diambil setiap awal minggu. Pada saat menerima materi maupun tugas, guru akan memberi penjelasan atau tatap-muka dengan anak asuhnya, bagi yang ingin demikian. Sambil tetap memenuhi protokol kesehatan yakni jaga jarak dan mengenakan masker. Sementara pengumpulan tugas mandiri ataupun proyek berlaku sama bagi yang daring mapun luring yakni batas terakhir pada minggu ke-empat September, sebelum memasuki Penilaian Tengah Semester di bulan Oktober.
Untuk menunjang belajar di rumah, sekolah membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) berupa buku. Biasanya LKS tersebut dibeli oleh orang tua, karena penjualan LKS ini merupakan salahsatu usaha mandiri untuk menambah biaya operasional sekolah. Namun, pada tahun ini LKS dapat dibagikan gratis karena tersedia dana dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Khususnya BOS Kinerja. Selain itu, siswa juga bisa meminjam buku penunjang di perpustakaan sekolah.
Dari hasil pemantauan selama satu minggu berjalan, beberapa anak yang belajar secara luring cukup antusias. Tugas yang diberikan guru diselesaikan pada waktunya dan diserahkan kembali sambil menunggu tugas berikut. Bagi mereka yang membutuhkan penjelasan lebih, guru siap mendampingi baik di sekolah maupun di rumah guru. Ada catatan menarik, khusus bagi pembelajar offline yang belum mengambil materi belajar, guru berkunjung ke rumah.
Untuk sementara, pembelajaran di awal Tahun Ajaran 2020/2021 berjalan lancar dengan kendala kecil di sana-sini. Sekolah telah berusaha keras untuk berlaku adil bagi semua siswa dalam hal penerimaan materi. Harapan sekolah yakni mereka yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar online tetap bisa belajar. Tidak perlu merasa malu, minder atau tersingkirkan. Semua anak punya kesempatan dan hak yang sama dalam pendidikan.
No responses yet